*




Pluralisme? Keanekaragaman.Makna dari pluralisme tadi Tidaklah salah,tapi saat kudengar kata itu aku berpikir sembari merenung ”Apakah pluralisme itu hanya terbatas pada ruang lingkup budaya dan keanekaragaman bahasa seperti yang ada di Indonesia ini saja?” Masih dalam renunganku itu pikiranku menjawab “Tidak!”.Ya,pluralisme bukanlah kata yang harus kita pelajari dan kita ketahui maknanya,tapi lebih daripada itu.Pluralisme adalah suatu kata yang perlu kita resapi dan lakukan dengan hati nurani dan toleransi yang penuh tanggung jawab.

Kenyataan yang ada saat ini masih ada jurang pluralisme antara Si Kaya dan Si Miskin dan Si Pintar dan Si Bodoh. Paling tidak Pluralisme negatif itu yang sempat saya lihat. Jurang antara Si Kaya dan Si Miskin mungkin sudah sering dibahas dalam berbagai tulisan dan penelitian tentang kemasyarakatan,karena itu jurang antara Si Pintar dan Si Bodoh inilah yang ingin saya sampaikan.

Dimanakah jurang Marginalisasi Si Bodoh oleh Si Pintar terjadi ? Sekolah.Lebih spesifik lagi di ruang kelas.Praktik Marginalisasi seperti ini sering kita anggap sebagai kompetisi yang sehat dan wajar untuk meraih prestasi yang baik,Benar! Tapi dalam taraf yang ekstrim,marjinalisasi ini sudah masuk ke ranah pembunuhan karakter Si Bodoh oleh Si Pintar.Entah itu melalui pengucilan Si Bodoh hingga ia menjadi anti-sosial atau dengan menjadikan Si Bodoh bahan olok-olok temannya hingga membuat Si Bodoh menjadi murung dan sedih.Terlihat hiperbolis memang,tapi itulah kenyataannya.Hal-hal yang saya sebutkan diatas itu adalah kejadian yang saya saksikan dan terjadi saat saya masih di bangku Sekolah Dasar.

Fakta yang nyata dan tidak menutup celah bahwa hal itu juga terjadi pada generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Apakah ini suatu gambaran bahwa generasi yang ada sekarang adalah generasi yang lebih mengedepankan nalar dan logika dibanding hati nurani dan ketaatannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa ? Semoga saja itu tidak terjadi pada generasi penerus bangsa Indonesia.

Dengan demikian 1 poin tambahan alat ukur Nasionalisme kebangsaan adalah toleransi pluralisme.Dua hal ini amat sulit dipisahkan antara Nasionalisme dan Pluralisme.Pluralisme pun bukanlah aplikasi yang hanya dilakukan pada lingkup ragam agama,budaya,dan asal daerah saja.Tapi juga bentuk toleransi yang lingkupnya lebih kecil,dalam persahabatan misalnya.Walau lingkupnya kecil namun inilah awal dan dasar melaksanakan sikap toleransi yang baik dan konsisten.

Semoga saja inilah awal bagi semua elemen masyarakat untuk memaknai Pluralisme Kebangsaan tidak hanya dari suatu hal yang besar,tapi juga dari hal-hal yang lebih kecil di kehidupan kita yang kadang sering kita remehkan.

2 komentar

  1. Unknown  

    Kira-kira apa yah tujuan diadakannya lomba ini?

  2. Kaleem  

    jeux ps5 en Tunisie ,

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)